Dari
Abu Hurairah -Semoga Allah
meridhainya- Rasulullah bersabda:
Artinya:
Fithrah manusia itu ada lima, yaitu khitan, mencukur bulu
kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan mencukur kumis (HR.
Bukhari, 5889)
- Khitan maknanya adalah memotong, yaitu memotong kulub (kulit yang berlebih yang ada pada dzakar bagian depan)
- Istihdad adalah menggunakan alat potong untuk menghilangkan rambut yang ada di atas dan sekitar kemaluan laki-laki. Demikian juga rambut yang ada di sekitar kemaluan perempuan.
Sebuah
majalah medis
terkenal di Inggris, BMG, pernah menurunkan makalah tentang kanker kelamin dan penyebab-penyebabnya pada tahun 1986. Diantara keterangannya adalah:
"Sesungguhnya
kanker kelamin sangat kecil sekali
terjadi di kalangan yahudi dan negeri-negeri muslim, sebab mereka ini
melakukan khitan semenjak usia anak-anak.
Data statistik medis
menunjukan bahwa kanker kemaluan yang
terjadi pada kalangan yahudi tidak terjadi kecuali hanya terhadap 9
penderita saja dalam setahun.
- Proses terjadinya kanker kelamin adalah ketika kemaluan tidak dikhitan, maka kulub yang ada di bagian depan kemaluan tersebut selalu menyisakan air kencing yang keluar. Air kencing tersebut membawa endapan-endapan yang dalam waktu yang lama akan menutupi bagian saluran air kencing sehingga menyebabkan dis-fungsi.
- Maka dengan dikhitannya kulub ini, kemungkinan mengendapnya sisa-sisa air kencing tidak ada lagi karena selalu dibersihkan setiap kali kencing. Sisa-sisa endapan air kencing inilah yang berdasarkan penelitian merupakan sebab utama terjadinya kanker kelamin.
- Majalah "Al-Ma'had Al-Wathaniy lii Al-Sarthan" menurunkan berita tentang hasil penelitian yang menegaskan bahwa kanker kelamin bisa berpindah ketika berhubungan seks. Dan dengan hubungan seks dengan banyak pasangan bebas juga akan menyebabkan terjadinya kanker ini.
Dalam
laporan buletin sebuah akademi untuk
penyakit-penyakit anak-anak disebutkan bahwa sesungguhnya khitan adalah cara yang efektif untuk mencegah
terjadinya kanker kelamin.
Sumber:
Al-Arbaun Al-Ilmiyah" Abdul hamid Mahmud Thahmaz, Daar
Al-Qalam Penerjemah: Abu Muhammad ibn Shadiq
0 komentar:
Posting Komentar