Jumat, 27 Juli 2012

Adab Bisnis Islami


1. MENGETAHUI Bisnis Islami = Wirausaha = Wiraswasta = Entrepreneurship = Kemandirian 


·Bisnis Islami yaitu serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah (kuantitas), kepemilikan hartanya (barang/jasa) termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada aturan halal dan haram)

·Wiraswasta yaitu bisnis yang lebih menekankan kepada sifat-sifat keberanian, keutamaan  dan keteladanan dalam mengambil risiko yang bersumber pada kemampuan sendiri mencakup semua orang dan dalam berbagai bidang perkerjaan

·Wirausaha = wiraswasta tapi lebih menekankan  pada bisnis yang dijalankan oleh swasta,koperasi ataupun BUMN

2. Mengetahui  perbedaan karakter bisnis Islam dan NoN ISLAMI


 Karakter Bisnis Islam VS Non Islami

Karakter Bisnis
Non Islami
Islami

Asas
Sekularisme (Nilai-nilai Material)
Aqidah Islam (Nilai-Nilai Transendental)
Motivasi
Dunia
Dunia Akhirat
Orientasi
Profit, pertumbuhan, keberlangsungan
Profit & Benefit (Non Materi/qimah), pertumbuhan, keberlangsungan, keberkahan
Etos Kerja
Tinggi, Bisnis  adalah kebutuhan duniawi
Tinggi, Bisnis adalah bagian dari ibadah
Sikap Mental
Maju & Produktif sekaligus konsumtif, konsekuensi, aktualisasi diri
Maju & Produktif, konsekuensi keimanan & manifestasi kemusliman
Keahlian
Cakap & Ahli di bidangnya, konsekuensi dari motivasi reward dan punishment
Cakap & Ahli di bidangnya, konsekuensi dari kewajiban seorang muslim
Amanah
Tergantung kemauan individu (pemilik kapital), tujuan menghalalkan segala cara
Terpercaya & bertanggung jawab, tujuan tidak menghalalkan segala cara
Modal
Halal & Haram
Halal
SDM
Sesuai dengan akad kerjanya atau sesuai keinginan pemilik modal
Sesuai dengan akad kerjanya
Sumber Daya
Halal & Haram
Halal
Manajemen Strategik
Visi dan misi organisasi ditetapkan berdasarkan pada kepentingan material belaka
Visi dan misi organisasi terkait erat dengan misi penciptaan manusia di dunia
Manajemen Operasi
Tidak ada jaminan halal bagi setiap masukan, proses & keluaran, mengedepankan produktivitas dalam koridor manfaat
Jaminan halal bagi setiap masukan, proses, & keluaran, mengedepankan produktivitas dalam koridor syariah
Manajemen Keuangan
Tidak ada jaminan halal bagi setiap masukan,proses dan keluaran keuangan
Jaminan halal bagi setiap masukan,proses dan keluaran keuangan
Manajemen Pemasaran
Pemasaran menghalalkan cara
Pemasaran dalam koridor jaminan halal
Manajemen SDM
SDM professional, SDM adalah faktor produksi, SDM bertanggung jawab pada diri & majikan
SDM professional & berkepribadian Islam, SDM adalah pengelola bisnis, SDM bertanggung jawab pada diri, majikan & Allah SWT

Sumber: 
Yusanto, M.I dan M.K Widjajakusuma. 2002. Menggagas Bisnis Islami. Jakarta: Gema Insani Press

3.  Unsur Wirausaha

a. UNSUR DAYA PIKIR

Daya pikir merupakan sumber dari awal kreasi  dan temuan serta yang terpenting kemajuan ujung tombak suatu umat.

 Firman Allah SWT:
“…Sesungguhnya, Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…”  (Ar-Rad: 11)

Seharusnya seorang muslim dapat berpikir bersumber pada wahyu disertai kecakapan dalam mengamati keadaaan sekitarnya, berkaitan dengan bisnis, Al-quran sebagai wahyu Allah menunjukkan sejumlah hal yang penting diantaranya sebagai berikut:

Seruan Pengadaan Pangan Berkualitas:
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan…” (Al-Baqarah: 168)

Seruan Pengadaan Pakaian Berkualitas:
“ Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan…” (Al-A’raaf: 26)

Anjuran Pengadaan Jasa Transportasi
“ Dan ia (binatang itu) mengankut beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sambil kepadanya melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya, Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan (Dia telah menciptakan) kuda, bighal, dan khimar agar kamu menungganginya…” (An - Nahl: 7-8)

Anjuran Pengadaan Jasa Perdagangan
“… Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (Al-Baqarah: 275)

Anjuran Pengadaan Industri Peternakan dan Perikanan
“ Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatang ternakmu. Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.” (Thaahaa: 54)

Dorongan Aktivitas Pencerdasan Umat
“ Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mangapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (At-Taubah: 122)

Dorongan Pengadaan Keodokteran dan Pengobatan
“ …Dari perut lebah itu keluarlah minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang denikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang yang memikirkan.”  (An-Nahl: 69)

Tantangan yang dihadapi dalam peningkatan daya nalar adalah bagaimana agar taraf pemikiran, pengetahuan, dan pemahaman terus dipacu untuk maju dan Berjaya.

Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim dan muslimah(Al-Hadits)

Membangun Sikap Mental Wirausaha 1 : Meningkatkan Daya Pikir

· Rajin membaca dan mencatat berbagai ilmu pengetahuan

·Rajin mendengarkan ceramah/saran tentang berbagai pengetahuan dan mencatatnya dalam buku catatan

· Selalu berusaha untuk dapat mengumpulkan pengetahuan dan informasi baru

· Membiasakan diri banyak berpikir, menelitu, memecahkan masalah, dan memperhatikan lingkungan

· Bersekolah atau rajin mengikuti pelatihan, kursus, diskusi tentang berbagai pengetahuan

·Aktif bertanya kepada orang yang dianggap tahu dan arif

·Gelorakan semangat keingintahuan akan pengetahuan dengan niat ibadah

Sumber
Soesarsono(1996) dengan modifikasi (Yusanto, M.I dan M.K Widjajakusuma. 2002. Menggagas Bisnis Islami. Jakarta: Gema Insani Press)

b. UNSUR KETERAMPILAN

Mengandalkan berpikir saja belumlah cukup untuk dapat mewujudkan suatu karya nyata. Karya hanya terwujud bila ada tindakan. Keterampilan merupakan tindakan raga untuk melakukan suatu kerja. Dan hasil kerja itu baru dapat diwujudkan suatu karya, baik berupa produk maupun jasa.


Islam memberikan perhatian besar pada penguasaan keterampilan. Penguasaan keterampilan yang serba material ini juga merupakan tuntutan yang harus dilakukan setiap muslim dalam rangka pelaksanaan tugasnya. 

Secara normative, terdapat banyak nash dalam Al-Qur’an dan hadist yang menganjurkan untuk mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan umum atau keterampilan:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan jangan kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi…” (Al-Qashash: 77)

“Dan, siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan kuda-kuda yang ditambat untuk berperang(Al-Anfaal: 60)

“Hiasilah wanita-wanita kalian dengan ilmu tenun,” (HR. Al-Khatib dari Ibnu Abbas r.a)

“ Dan, buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu. Sesungguhnya, mereka itu akan ditenggelamkan.” (Huud:37)

“Dan, telah Kami ajarkan kepada Dawud membuat baju besi untuk Kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu. Maka, hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).” (Al-Anbiyaa: 80)

Ciri dan Watak Wirausaha Muslim

Ciri
Watak
Kepercayaan Diri
Percaya diri, minim ketergantungan, optimism rizki di tangan Allah
Orientasi pada Tugas & Hasil
Haus akan prestasi, berorientasi profit & benefit, tekun & tabah, tekad kuat, giat kerja keras, energik dan penuh inisiatif
Pengambil Resiko
Berani mengambil resiko, suka pada tantangan, setelah kesulitan ada kemudahan
Kepemimpinan
Bertingkah laku pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik
Keorisinilan
Inovatif, Kreatif, Luwes, punya banyak sumber, serba bisa & banyak tahu
Orientasi Masa Depan
Pandangan ke depan, Visioner

Sumber: 
Soesarsono (1996) dengan modifikasi (Yusanto, M.I dan M.K Widjajakusuma. 2002. Menggagas Bisnis Islami. Jakarta: Gema Insani Press)

Membangun Sikap Mental Wirausaha 2: Meningkatkan Keterampilan

  · Rajin dan tekun melakukan latihan mengerjakan sesuatu yang ingin diterampilkan

· Melakukan latihan dengan teratur, tertib dan bergairah

· Selalu berusaha untuk dapat melakukan lebih baik lagi daripada sebelumnya

· Selalu berusaha untuk menemukan cara kerja yang paling baik dan efisien

· Berusaha kuat untuk menghasilkan karya terbaik

· Harus mampu bekerja dengan zero mistake

· Rajin mengikuti berbagai latihan dan keterampilan


c. UNSUR SIKAP MENTAL MAJU

Daya pikir dan keterampilan belumlah dapat menjamin kesuksesan, sukses hanya dapat diraih jika terjadi sinergi antara pemikiran, keterampilan, dan sikap mental maju. Sikap mental maju inilah yang dalam banyak hal justru menjadi penentu keberhasilan seseorang

Bagi seorang  muslim, sikap mental maju pada hakikatnya merupakan konsekuensi dari tauhid dan buah kemuslimannya dalam seluruh aktivitas kesehariannya. Identitas itu tampak pada kepribadian muslim, yakni pada pola pikir (aqliyah) dan pola bersikapnya (nafsiyyah) yang dilandaskan pada aqidah Islam. Disini tampak jelas bahwa sikap mental maju sesungguhnya adalah sebuah dari pola sikap yang didorong secara produktif oleh pola pikir Islami.

“ Tidak beriman salah seorang diantara kalian hingga aku menjadi akalnya yang ia berpikir dengannya.” (Hadist Qudsi)

“Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian, sehingga dia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa-apa (dinul Islam) yang kubawa.” (Hadits Arba’in an’Nawawiyyah)

“…Supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya…” (Al-mulk:2)

“Sesungguhnya , yang paling  baik dan apa yang kamu makan adalah yang berasal dari kerjamu dan sesungguhnya anak-anakmu adalah dari usahamu.” (Al-Hadits)

Berikut adalah sejumlah sikap mental maju yang didorong oleh pola pikir yang islami

  • Sigap, Cekatan, Langsung Dikerjakan

“ Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh dan berkata, “ Sesungguhnya aku termasuk kaum muslimin.”   (QS. Al-Fushilat:33)

  • Tanggap dan Aktif

“ Siapa saja yang bangun pagi hari dan ia hanya memperhatikan masalah dunianya, orang tersebut tidak berguna apa-apa di sisi Allah, dan barangsiapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, ia tidak termasuk golongan mereka.” (HR. Thabrani dari Abu Dzar al-Ghifari)

“…Berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan….”   (Al-Baqarah: 148, Al-Maidah: 48)

  • Rajin, Telaten dan Tekun

“Tuntutlah  ilmu dari ayunan hingga liang lahat.” (Al-Hadist)

“Sesungguhnya, setelah kesulitan itu ada kemudahan.”(Alam Nasyrah: 6)

  • Kerja Lebih 
“…Supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya…” (Al-Mulk:2)

  • Jujur dan Bertanggung Jawab
“Katakanlah yang benar walaupun pahit.” (Al-Hadist)

“Ketahuilah bahwa setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Setiap kepala Negara adalah pemimpin dan ia bertanggung jawab atas kepemimpinannya (rakyat). Seorang perempuan/ibu adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan anak-anaknya; ia bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang pelayan/hamba sahaya adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Ketahuilah bahwa setiap kamu adalah pemimpin dan masing-masing mempertanggungjawabkan atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud,Tirmidzi dari Ibnu Umar)

    a.    Disiplin

“ Wahai orang yang beriman, jadikanlah kamu orang yang benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya…” (An-Nisaa: 135)

    b.   Teliti, Kerja Terbaik, Zero Mistake

“Sesungguhnya Allah senang pada hambaNya yang apabila mengerjakan sesuatu berusaha untuk melakukannya dengan seindah dan sebaik mungkin.” (Al-Hadits)

    c.    Berjiwa Besar, Bersikap Wira

“Dan, memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka…” (Ath-Thalaaq:3)

“Mencari yang halal itu wajib bagi setiap muslim.” (HR.Thabrani)

“Tiada seseorang makan makanan yang lebih baik kecuali hasil usahanya sendiri, Nabiyullah Dawud a.s juga makan dari hasil tangannya sendiri.” (HR.Bukhari)

Membangun Sikap Mental Wirausaha 3 : Sikap Mental Maju
·     Sigap, Cekatan, Langsung Dikerjakan
·     Tanggap dan Aktif
·     Rajin, Telaten dan Tekun
·     Kerja Lebih
·     Jujur dan Bertanggung jawab
·     Disiplin
·     Teliti, Kerja Terbaik, Zero Mistake
·     Berjiwa Besar, Bersikap Wira

(Sumber: Soesarsono, 1996)

d. UNSUR INTUISI

Jika ditelusuri lebih jauh lagi sebenarnya ada faktor lain disamping pemikiran, keterampilan dan sikap mental yang menentukan keberhasilan seseorang. Faktor lain itu tidak lain adalah intuisi atau kewaspadaan (Soesarsono, 1996).
Intuisi atau lebih dikenal dengan feeling adalah sesuatu yang abstrak, sulit digambarkan, namun acapkali menjadi kenyataan jika dirasakan serta diyakini benar lalu diusahakan.

Dalam perspektif Islam, intuisi dapat dinilai sebagai bagian lanjut dari pemikiran dan sikap mental maju yang telah dimiliki oleh seorang muslim. Seorang muslim memang dituntut untuk mengaplikasikan pemahaman Islam dalam menjalankan kegiatan hidupnya. Proses aplikasi ini dapat dilakukan diantaranya dengan cara menumbuhkan kesadaran dan melatih kepekaan perasaan.

Allah Swt berfirman:
“ (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka.” (Ali-Imran: 19)

“siapa saja yang bangun pagi hari dan ia hanya memperhatikan masalah dunianya, orang tersebut tiada berguna apa-apa di sisi Allah, Dan barangsiapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, ia tidak termasuk golongan mereka.” (HR. Thabrani dari Abu Dzarr al-Ghifari)
 
Selain itu juga intuisi dapat ditumbuhkan dari ketekunan dan kesabaran dalam waktu jangka panjang dalam melaksanakan pekerjaan disertai selalu mengingat bekerja adalah manifestasi dari rasa syukur

“…Bekerjalah, hai keluarga Dawud, untuk bersyukur (kepada Allah) (Saba: 13)

“Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan” (Alam Nasyrah:6)

“Tuhanmu tidak meninggalkan kamu tidak pula benci kepadamu” (Adh-Dhuha:3)

SINERGI 4 WIRAUSAHA 

PEMIKIRAN-KETERAMPILAN-SIKAP MENTAL-KEWASPADAAN= SUKSES =DUIT (DOA, USAHA, IKHTIAR, TAWAKAL)


Begitu pula dengan memahami bahwa kegiatan bisnis apapun tidak boleh melalaikan seorang muslim dari tugas kehidupan lainnya, seperti beribadah, berdakwah dan berdzikir.

“ Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah dan dari mendirikan shalat, dan dari membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang di hari itu hati dan penglihatan menjadi guncang.” (An-Nuur: 37)

4. Modal dan kerja lebih
5. langkah mewujudkan karya
6. kreativitas
7. memilih  peluang bisnis dan jenis usaha
8. memulai sebuah usaha
9. mendirikan/ membentuk badan usaha
10. mempersiapkan kegiatan usaha
11. merencanakan kegiatan usaha
12. perumusan perencanaan usaha
13. implementasi perencanaan usaha
14. evaluasi dan umpan balik bagi perencanaan usaha
15. merajut jaringan bisnis
16. Membangun profesionalisme dalam bisnis
a. Menjaga Amanah
b. Memelihara Etos Kerja
c. Menguasai Manajemen Organisasi
d. Menguasai Manajemen Operasi
e. Menguasai Manajemen Pemasaran
f. Menguasai Manajemen Keuangan
g. Menguasai Manajemen Personalia

to be continue…………

Sumber:
Yusanto, M.I dan M.K Widjajakusuma. 2002. Menggagas Bisnis Islami, Cet.1.Jakarta:Gema Insani Pers


Terima kasih telah membaca artikel: Adab Bisnis Islami.Silahkan baca artikel ©Akhlak yang lainya:

1 komentar:

RA mengatakan...

allhamdulillah walaupun baru dikit moga berguna untuk para pengusaha muslim di seluruh dunia...ingat apapun usaha yang kita lakukan jangan sampai melupakan Allah Swt,,,,,,Allahu Akbar

Posting Komentar

====================================================================================== -->
Akhlak © 2008.