Proses Penciptaan Manusia
Manusia Periode Pertama
Dalam Al-quran, Alloh menyatakan bahwa manusia tercipta dari susunan dua unsur bahan pokok, yaitu materi dan ruh. Unsur materi atau material terdiri yang disebut “ turab ” bahan inilah yang merupakan bahan dasar manusia secara jasmaniyah, kemudian dari turab - tanah – lumpur hitam yang diberi bentuk – tanah kering, bagai tembikar – Alloh menciptakan dan menjadikan wujud - memasukan ruh – manusia.
Inilah manusia periode pertama yang diciptakan Alloh SWT, yang terdapat dalam
- Al-Shaad ayat 71-72
- Al-Hijr ayat 26 – 28
- As-Sajdah ayat 7 – 9
Manusia pertama ini dipanggil dengan sebutan Adam, yang bergender laki-laki Alloh menyebut kata Adam dalam Al-qur’an sebanyak 25 kali, antara lain terdapat dalam surat:
- Al Baqoroh: 31, 33, 35, 37
- Al-A’raaf: 18
- Thahaa: 117, 120, 121
Manusia Periode Kedua (Pendamping)
Setelah manusia pertama tercipta dengan baik dan indah, Alloh menciptakan lagi manusia periode kedua dengan nama Hawa. Penciptaan periode kedua ini agak sedikit berbeda dari yang pertama, yaitu mengenai gender, bahan baku dan sifat karakteristik personalnya. Jika yang pertama memiliki gender laki-laki maka yang kedua memiliki gender perempuan.
Begitu
juga dengan bahan baku, jika yang pertama berasal dari asli tanah,
maka yang kedua ini berasal dari bahan baku tulang sulbi (rusuk)
manusia periode pertama, sebagaimana dalam firman-Nya:
“…yang keluar dari antara sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.” (Ath-Thooriq: 7)
Kemudian Alloh menyatukan dua manusia tersebut dan pada akhirnya menghasilkan manusia jenis periode ketiga. Perkembangbiakan berlangsung terus menerus sehingga perkembangbiakan jenis manusia periode ketiga menjadi banyak.
“Dan Dialah yang menciptakan serta mengembangbiakan kamu di muka bumi ini dan kepada-Nyalah kamu akan dihimpunkan” (Al-Mu’minuun: 79)
Bahkan menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa sebagaimana dalam firman-Nya:
“Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di sisi Alloh ialah orang yang paling bertakwa diantara
kamu. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Al-Hujuraat : 13)
Sumber: Islam, Ubes Nur. (2007). Mendidik Anak Dalam Kandungan: Optimalisasi Potensi Anak Sejak Dini. Cet 2. Jakarta: Gema Insani
0 komentar:
Posting Komentar