Adab Ucapan dan Lisan
1.Jangan mengatakan apa yang kita tidak mengetahuinya.
Sungguh sangat besar murka Allah kepada orang yang mengatakan apa yang kita
tidak perbuat (Al-Qur’an)
2. Setiap perkataan akan dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid
(Al-Qur’an)
3.Kebanyakan manusia masuk neraka dikarenakan Mulut dan Kemaluannya (HR.
Tirmidzi)
4. Wajib jujur dalam setiap perbuatan dan pembicaraan,
insya Allah orang yang jujur akan mudah menuju surga (HR.Muslim)
5. Diharamkan berbohong (HR. Muslim)
6. Dibolehkan berbohong, hanya pada tiga keadaan:
a. Ketika dalam peperangan
b. Untuk perdamaian antara yang bertengkar
c. Untuk menjaga keutuhan hubungan suami isteri (HR.
Muslim)
7.Bohong yang paling besar adalah:
a. Mengaku keturunan seseorang, padahal bukan
b. Mengaku bermimpi sesuatu yang tidak ia impikan
c. Berbohong dengan mengatasnamakan Rasulullah saw
8.Dilarang saling mencaci sesama muslim, yang
memulai terlebih dahulu akan mendapatkan dosa yang lebih besar (HR.Muslim)
9.Dilarang membicarakan kejelekan orang lain,
kalaupun benar yang dikatakannya maka ia telah berbuat ghibah. Dan jika yang
dikatakannya itu salah maka berarti ia telah memfitnah (HR. Muslim, Abu Daud,
Ahmad, Tirmidzi)
10.Penghapus dan penebus ghibah adalah dengan istighfar
sebanyak-banyaknya (HR. Hakim)
11.Sebaiknya berusaha menutupi aib atau keburukan sesama saudara muslim.
Barangsiapa menutupi aib saudaranya maka Allah swt akan menutupi aibnya di
akhirat nanti. (HR. Muslim)
12.Hendaknya bertutur kata yang lembut, walaupun kepada
penjahat ataupun kepada orang yang telah jelas-jelas berbuat jahat. (HR.
Muslim)
13.Orang yang bersikap dan berbicara lembut kepada orang lain,
Allah akan membalas dengan kelembutan dan yang bersikap kasar kepada orang lain
maka Allah akan membalasnya dengan kekasaran pula (HR.Muslim)
14.Jangan sekali-kali mengutuk binatang apapun karena
binatang yang dikutuk akan menjadi
benar-benar terkutuk (HR.Muslim)
15.Orang yang biasa mengutuk tidak akan bisa memberi syafaat dan
tidak bisa menjadi saksi di hari akhirat (HR. Musim)
16.Haram berwajah dua, yaitu kepada si A membicarakan
keburukan si B dan kepada si B membicarakan keburukan si A yang akhirnya akan
membuat perpecahan anatara si A dan si B (HR. Muslim)
17.Jangan mengatakan “celaka kau”, dengan nada mengutuknya
(HR. Muslim)
18.Jangan menyebutkan panggilan :’Raja Di Raja”
kepada seseorang karena yang berhak
dengan kata “Raja di atas Raja” hanyalah Allah swt saja (HR.Bukhari dan Muslim)
19. Jangan menyebut kepada orang munafik dengan kata sayyid atau tuan
(HR. Abu Daud)
20.Haram mengatakan kepada seorang muslim : “Hai kafir”,
yang mengatakan kafir kepada saudara muslimnya maka kata-kata tersebut akan
berbalik kepada dirinya sendiri (HR.Bukhari dan Muslim)
21. Jangan menghina sesama mukmin (HR.Bukhari dan
Muslim)
· Walaupun mungkin secara dzahirnya ada diantara
orang mukmin yang hina tetapi didalam hati mereka masih ada kalimah yang mulia
yaitu kalimah laa ilaha illallaah
maka mereka tetap berharga karena kalimah tersebut
22.
Jangan mengatakan “sial aku” (HR.Muslim)
·
Dengan mengucap kata-kata tersebut menunjukkan
bahwa kita tidak rela dengan suatu keputusan Allah swt terhadap kita. Dan ini
buka sifat orang yang beriman.
23.Jangan mencaci pembantu (HR.Tirmidzi)
24.Jangan memaki ayam jantan karena ia membangunkan
untuk shalat (HR.Abu Daud)
25.Jangan memaki angin, hujan, dan halilintar
karena itu adalah peringatan Allah kepada kita (HR.Tirmidzi)
26.Jangan memaki mayat atau orang yang sudah mati
(HR. Tirmidzi)
27.Jangan berkata kotor, jorok, dan tak sopan (HR.
Bukhari dan Muslim)
28.Jangan menghina tahun (HR. Muslim)
29.Jangan mengatakan: “saya akan kerjakan besok” seolah-olah
merasa pasti besok masih tetap hidup, akan tetapi hendaknya mengucapkan “insya
Allah” (Al-Quran)
30.Jangan mengatakan mengenai seseorang: “Dia tidak akan
diampuni oleh Allah..” , walaupun ia adalah seorang pendosa yang
besar karena Allah sajalah yang berhak mengampuni atau tidak (HR. Bukhari,
Muslim, Thabrani)
31.Jangan memanggil majikan dengan sebutan : “Rabbi, pengasuhku atau
pemeliharaku” karena sebutan tersebut hanya milik Allah swt, namun
panggillah dengan sebutan “tuanku” (HR. Ahmad)
32.Jangan memanggil kepada pembantu atau bawahan dengan sebutan “hambaku” karena hanya Allah swt
saja manusia diperbolehkan menghambakan dirinya, namun sebaiknya panggilah
dengan sebutan “pembantuku” (HR. Ahmad)
33.Jangan menyebut seseorang dengan perkataan : “Hai orang yang
suka membujang (tidak kawin-kawin)” (HR. Baihaqi)
34.Jangan mengatakan: “Kalau saja begini, kalau saja begitu”
ini akan membuka pintu amalan syetan (HR. Hakim)
35.Jangan mengatakan: “terserah kamu” saja tetapi
harus diiringi dengan tambahan “terserah Allah kemudian terserah kamu” atau
“menurut kehendak Allah kemudian menurut kehendakmu” atau “karena pertolongan
Allah kemudian karena pertolonganmu” (HR. Abu Daud)
36.Diperbolehkan bersenda gurau, tetapi jangan berlebihan
dan jangan ada
bohongnya (HR. Tirmidzi, Ahmad, Thabrani)
37.Dianjurkan menghindari perdebatan walaupun merasa benar (HR.
Tirmidzi dan Abu Daud)
38.Jangan mengucapkan kata-kata kotor karena hal itu
mengeraskan hati, sedangkan keras hati membawa kepada dosa dan dosa membawa ke
neraka (HR. Tirmidzi)
39.Allah swt paling membenci kepada orang yang berlagak fasih
dalam berbicara dan yang pintar memainkan lidahnya (HR.Abu Daud dan
Tirmidzi)
40.Berbicaralah dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh
umum (HR. Tirmidzi)
· Apabila berbicara dengan seseorang maka
hendaknya memperhatikan tingkat kepahamannya terhadap pembicaraan kita.
Sesuaikan pembicaraan kita dengan keadaan lawan bicara kita. Jangan berbicara
sesuatu yang tidak sesuai dengan tingkatan mereka karena akan menyebabkan
kesalahpahaman satu sama lainnya
41.Malu dan sedikit berbicara adalah cabang iman
(HR. Tirmidzi)
42.Banyak omong dan pintar berbicara adalah cabang nifak
(HR.Tirmidzi)
43.Haram mengatakan: “Mari, saya mau berjudi denganmu, walaupun sekedar
bercanda. Jika terlepas mengatakannya maka sebagai kaffarahnya adalah
dengan bersedekah (HR. Bukhari, Muslim, Nasai, Tirmidzi)
44.Tidak perlu mengatakan semua yang kita ketahui.
Cukup orang itu dikatakan pembohong besar, jika selalu mengatakan apa yang dia ketahui (HR.Muslim, Abu Daud,
Hakim)
45.Jangan banyak bertanya mengenai sesuatu yang tidak
perlu (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Daud)
46.Jangan bersuara terlalu keras, namun jangan pula
berbicara terlalu pelan sehingga tidak terdengar oleh yang lainnya
(HR. Baihaqi)
47.Disunnahkan berdoa ketika mendengar suara ayam berkokok karena
ia melihat malaikat, dan
berta’awudz ketika mendengar:
a.Anjing menggonggong atau keledai meringkik
karena ia melihat syetan (HR. Bukhari)
b. Disunnahkan mengucapkan:
“Inna Lillaahi Wa
Innaa ‘ilaihi Roo ji’uun”
* Ketika
mendapatkan musibah,kemudian dilanjutkan dengan membaca doa:
“Allohumma ingdaka a’htasibu musiibatii fa’jirnii fiihi wa a’bdilnii
minhaa khoir”
Artinya:
Ya Allah di sisi-Mu lah aku mengharap pahala dengan
sebab musibah (yang menimpaku), maka berikanlah kepadaku pahala dan gantikanlah
untukku dari sebab musibah itu dengan yang terbaik”
(HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Sumber:
Ahmad, Abdurrahman. 1996. Petunjuk Sunnah dan Adab
Sehari-Hari (1). Cirebon: Pustaka Nabawi
1 komentar:
Berhati-hatilah dalam mengucapkan sesuatu perkataan...jangan mengatakan perkataan yang kotor, jorok dan membuat hati orang lain tersinggung karena itu bukan ciri seorang muslim yang baik....ingatlah....:)ingat Allah senantiasa selalu mengawasi kita didalam stiap perbuatan, perkataan dan yang ada di dalam hati...makanya waspadalah :)siipp makasih bagi para pembaca yang mampir dan bersedia membaca blog saya,,,thank you for all...love youu all...chayooo
Posting Komentar